Selasa, 03 Februari 2015

Makadiser Mankereren (Sukan) Bepon Siwara Menelusuri Jejak Pengukir Tua






Menelusuri Jejak Pengukir Tua
Makadiser Mankereren Bepon Siwara

Seni adalah salah satu keindahan yang memberikan kesejukan hati bagi yang melakukannya. Kehidupan seseorang pasti punya banyak makna kehidupan, terdorong dari semangat bawahan sejak lahir manusia di ciptakan untuk menikmati keindahan di sekitarnya. Ini membuatnya terdorong untuk meniru hasil karya  sang Pencipta. Di mana Hak Paten itu seakan di ijinkan untuk di tiru manusia, namun manusia sendiri membuat  Hak Paten bagi dirinya walaupun bukan penemu sejatih.
Seberkas cahaya menelusuri setiap tetes embun, memberi warna baru yang tampak tak terbilang berjuta warna. Seni kini semakin marak dari sorot camera mata manusia yang selalu punya ide untuk melakukan hal baru, kreasi baru, warna baru, pola baru, matematika baru, fisika baru, dan budaya baru.
Perkembangan zaman membuat pencapaian seni terus berkembang, ide semakin berkurang dengan banyaknya permintaan kebutuhan seni. Upaya untuk terus menguji imajinasi terus tertantang, pikiran terus di bukakan, mata terus melihat, hati tak pernah berhenti untuk maju semua karna seni. Sentuhan akhir memberikan gambaran sekilas tentang adanya keinginan untuk terus berseni. Namun tengoklah sebelum engkau dan saya lahir, seberapa hebatkah kreasi lelur engkau dan saya? Ide apa saja yang ada dalam benak leluhur Sang Pengukir Tua?[i]
Dan apakah anda salah satu dari sekian banyak seniman yang juga mengikuti jejak sang Pengukir Tua? Mari kita belajar sedikit tentang kehidupan mereka, pola mereka, seni mereka, bahasa khas seni dan ide mereka. Dengan pikiran terbuka kita mengambil manfaat dari mereka.



[i] Sang Pengukir Tua adalah Sekelompok  Orang atau Seseorang yang menggunakan kehidupan sehari-harinya di masa lampau untuk mengukir baik itu fek, fekkir,  kopkir, Fasfas yang berarti melubangi, menulis, dan tindisan. Dan ini sudah menjadi mata pencarian orang tersebut dan dia di pandang sebagai orang yang berilmu. Imajinasinya, kreasi dan pola-pola baru yang di buat membuat sang Pengukir trampil dalam pekerjaannya.